MENGGENGGAM POINT PLUS
ach.... terlalu sayang kiranya bila kita menanggapi perlakuan seperti itu. kita harus tetap bangga dengan diri kita karena kita masih bisa membantu, meski orang yang kita bantu akhirnya menghujat kita, hal itu bukan masalah bagi kita, sebab point plus telah kita genggam, dari sudut pandang fertikal maupun horisontal point plus itu milik kita.Dalam keyakinan manapun apa yang telah kita perbuat adalah sebuah anjuran,berhubung aku disini aku menolong atau membantu orang berdasar, apa yang telah di firmankan dalam al-qur'an dan yang ada dalam sunnah rosul.
”Hendaklah kamu tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah saling membantu dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras dalam hukuman-Nya.” (QS. Al-Maidah/5:2)
Dengan firman Allah SWT, itulah yang menjadi pedomanku.
kalau pun pada akhirnya orang-orang yang pernah kita tolong itu lupa, janganlah membalas melakukan perbuatan serupa, sebab tidaklah baik kejelekan di balas dengan kejelekan,secara logis hal itu menunjukan tidak ada bedanya kita dengan orang-orang yang lupa dengan kebaikan. kita doakan saja mereka selalu baik, kalau pun mereka tidak lagi menghubungi kita,maka kita hubungi mereka, kalaupun mereka tidak peduli, tapi kita tetap memberikan perhatian juga menjaga silaturahim. Mungkin mereka sedang sibuk atau mungkin mereka sedang tidak ingin kita ada, karena mereka memiliki masalah yang tak ingin kita terlibat karena membahayakan kita. IKHLAS itu yang harus selalu kita pancarkan, karena dengan keikhlasan kita dapat merasakan betapa luar biasanya kehidupan yang kita jalani.
jadi teman-teman yang mungkin mengalami hal kita bicarakan ini selalulah berbuat baik dan saling menolong, karena menolong juga menunjukan betapa kayanya kita, kekayaan bukan cuma harta tetapi kaya yang sesungguhnya adalah dimana kita bisa dan mau membantu orang lain. tebarkan kebaikan dan rasa peduli seperti cahaya matahari dan bulan, niscaya kebahagian dan ketenangan dalam hidup kita.
sebagai catatan yang terpenting adalah " kalaupun orang yang pernah kita tolong lupa, berarti kita masih memiliki tugas menolong orang yang belum pernah kita tolong."
genggam point plus itu, jangan sampai berubah menjadi penyakit yang akan membuat kita sesak nafas karena ketidak ikhlasan dan amarah kita.
" Hal yang besar tidak harus dengan sesuatu yang besar pula, banyak hal besar dari sesuatu yang disepelekan "
PESAWAT KERTAS
" keterbatasan dalam hidup manusia bukanlah kelemahan, siapa saja yang bisa memaksimalkan keterbatasan itu menjadi tanpa batas berarti telah memahami kehidupan yang sesungguhnya "
pesan dari surga
Saat pintu hidayah terbuka
Dan kakiku mulai melangkah kearahnya
Hembusan angin kenyataan coba goyahkan
Tanpa terduga sayapku terpatah...
Sungguh jauh sudah langkah pijakku
Menyusuri waktu..lelah, tertatih, dan kadang tersungkur
Namun semua itu semakin membuatku, yakin akan keberadaan-NYA
Tangisku terdiam, antara kesedihan dan kebahagian, ingat akan ketentuan-NYA
Tak mungkin berlari dari waktu
Berserak makna disini, tiap hembusan nafas harus dicerna
Ketentuan-NYA, mutlak...
Garis-NYA adalah keharusan...
Patah sayapku tidaklah seberapa
Dibanding pedih kematian nurani
Terpenggalnya rasaku tidaklah mengapa
Dari pada tertutupnya hati atas-NYA
Keterbatasan...
Waktu berbatas.. semua akan ada akhirnya
Rasa akan temukan genangannya
Hidup akan jumpai ujungnya
Dan semua akan pada kenyataan yang sesungguhnya
SUDAH KU ALAMI SEBELUMNYA
Pernah aku jadi penipu yang tertipu
Kenikmatan semu dunia ku sangka surga
Hingga ku berjalan dengan canda tawa...lupa..
Pernah ku jadi pengkhianat yang terkhianati
Terbius hasrat yang tinggikanku
Yang lepaskan diriku dari diriku sesungguhnya
Tanpa sadar terkecap, kutelan tanpa tercerna
Pada akhirnya waktu...
Berteriak keras saat mimpi indah membius otakku
“ Begitukah keterbatasan kau perlakukan !!!”
“ Apa hanya sekedar untuk bermimpi dan dalam kemabukan yang naif “
“ Hidup... hidup... hidup... kenyataan, waktu, dan rasa “
Dan tanpa bicara sebelum berlalu
Menampar keras mukaku
Yang tak punya malu...
KEBEBASAN DUNIA MANA?????
Kebebasan yang kau cari
Berteriak-teriak seperti tak punya otak
Tanpa pemikiran apalagi perenungan...
Bebas yang bagaimana ..???
Sebab waktu tidak begitu,
Sebab nafas tidak demikian, disini..
Dan pembuat hidup tidaklah tidur
Dalam mengawasi semua...
SAAT DI SIMPANG JALAN
Saat diri disimpang jalan
Jalan mana yang kan dipilih ??
Satu jalan yang lurus, tiada tanjakan namun...
Menuju lembah yang nista, menghantarkan pada kehancuran
Hanya ada sesal tiada guna akhirnya
Satu jalan lagi begitu berliku, harus bersusah payah menanjak
Di puncaknya ada taman yang begitu indah
Pepohonan yang hijau dan rindang
Sejuknya udara, ada mata air pelepas dahaga
Keelokan yang tiada tara.. disana
Nikmatlah akhir dari perjalanan mendaki itu
Jalan mana yang kan kau pilih...
Semua ada balasannya
Di sisi-NYA
TANYAKAN PADA-NYA
Mengapa ada cinta ???
Mengapa ada benci ???
Mengapa ada surga ???
Mengapa ada neraka ???
Tanyakan pada hati yang tak pernah berdusta
Renungkan dibawah naungan cahaya
Berdua dengan-NYA
Berjuta tanya di hatimu kan terjawab
Dia yang di atas sana akan senang bila ada keinginan di hatimu
Untuk mengetahui...
Jangan berpaling dari_NYA, setelah mengetahui
Bila tanya yang sama...
Buat mereka yang dimabuk cinta dunia
Ingkarlah hati mereka akan nikmat tuhannya
Kembali ke bawah naungan Cahaya... ???
Ataukah terus berada dalam kubangan lembah nista ???
Adalah pilihan, namun satu yang pasti,,,
JANJI_NYA TAK AKAN DINGKARI....
SUDAH TERLUPAKAN
Diri tiada sadar telah memainkan panasnya api
Api yang siap membakar... hanguskan diri yang tiada tahu
Di sana ada mata air sejuk yang ditumbuhi oleh rimbunnya
Hijau pepohonan...
Namun aneh !!!
Mengapa yang lain mengambil jalan kegersangan
Yang tiada tempat berteduh disana..
Di sana hanya hambaran debu, sesakan nafas
Mereka yang disana telah tertipu indahnya
Fatamorgana semu dunia
Dimanakah lagi kan melihat wanita shalihah
Wanita yang tetap menjaga amanah_NYA..
Melaksanakan tuntunan Rasul_NYA
Kebanyakan mereka....
Entah dimanakah rasa malunya
Memamerkan auratyang tak semestinya
Tiadakah dilihat dirinya di masa lalun ????
Tidakkah dia memandang dirinya yang sekarang ???
Lalu bagaimana dirinya yang akan datang ???
Tiga hari yang tak diperhitungkan
Hari kemarin..
Hari ini...
Hari esok...
Tiadalah sia-sia tiga hari itu diperhitungkan
SURGA, BAGI CINTA SUCI
Sucilah hati... selam dalam jiwa
Ikhlasnya niat... menembus kerasnya dinding tebal dalam dada
Santunnya kata telah sentuh mutiara kalbu didasar ego
Halus nian ucapan.. menggugah diri tuk sambut rahmat_NYA
Tiada sia – sia perjuangan kerang digelapnya samudra yang dingin
Buih demi buih tertelan sudah
Entah berapa banyaknya
Waktupun kian berlalu... entah berapa lama
Entah telah berapa jauh perjalanan panjang yang melelahkan
“ Sungguh buah kesabaran manis nian rasanya”
Mutiara indah hasil perjuangan... setiap mata terkesima melihatnya
Takjublah hati kagumi keindahnya
Surgalah balasan disisi Allah
Bagi hati yang senantiasa bagai air jernih yang mengalir tenang
Menuju muara keridhaan... luas kenikamatan yang tiada tepi
Cinta dan rindu yang selalu menyatu dalam jiwa
Pejuang agama yang mulia... pemburu kenikmatan abadi
Pendamba pendamping suci, tiada pernah tersentuh
Mereka yang disana hanyalah pecinta yang sesungguhnya
Tempat itu tiada lain adalah surga
Program Kita
V.I. Lenin (1899)
Sumber: Our Programme, 1899, Collected Works, Vol. 4,pp.
210-14
Pada saat
ini Sosial Demokrasi Internasional sedang berada dalam kegoncangan ideologis.
Malah doktrin Marx dan Engels yang sudah diakui menjadi landasan kokoh bagi
teori revolusioner, sekarang diganggu dengan suara yang dimunculkan dimana-mana
untuk menggembar-gemborkan bahwa doktrin-doktrin ini tak lagi memadai dan
usang. Maka dari itu, siapapun yang menyatakan dirinya seorang Sosial Demokrat
dan memiliki kehendak untuk menerbitkan sebuah organ Sosial Demokrat, harus
menjelaskan sikapnya dengan sebaik-baiknya terhadap persoalan yang saat ini
memenuhi perhatian kaum Sosial Demokrat Jerman, bukan hanya mereka sendiri.
Sekarang
kita berdiri membela sepenuhnya posisi teoritis kaum Marxist : Marxismelah yang
pertama mengubah sosialisme dari utopia menjadi pengetahuan ilmiah. Marxisme
meletakkan landasan kokoh untuk pengetahuan ini, dan menunjukkan jalan yang
harus diikuti, dalam usaha mengembangkan dan mengelaborasi lebih jauh semua
bagian-bagiannya. Marxisme memblejeti watak asli ekonomi kapitalisme modern
dengan menjelaskan soal penyewaan buruh, pembelian tenaga kerja, kemunafikan
atas perbudakan terhadap berjuta-juta rakyat yang tak berpunya di tangan
segelintir kaum kapitalis, pemilikan atas tanah-tanah, pabrik-pabrik,
tambang-tambang dan sebagainya. Marxisme memperlihatkan bahwa semua
perkembangan kapitalisme modern menunjukkan kecenderungan bahwa produksi dengan
skala besar membatasi produksi kecil, dan menciptakan kondisi-kondisi yang
membuat sebuah sistem sosialis menjadi mungkin dan diperlukan. Marxisme
mengajarkan kepada kita bagaimana melihat secara tajam, di bawah selubung
kebiasaan-kebiasaan sudah mengakar, intrik-intrik politik, hukum yang sulit
dimengerti, dan doktrin-doktrin yang berbelit-belit —yaitu perjuangan klas,
perjuangan antara klas-klas yang bermilik dan semua jenisnya dengan massa
rakyat yang tak bermilik, kaum proletariat, yang merupakan pimpinan dari semua
yang tak bermilik. Dari itu, jelaslah tugas nyata dari sebuah partai sosialis
revolusioner: bukan untuk melaksanakan rencana-rencana memperbaharui
(refashioning=perubahan tambal sulam, pent) masyarakat, bukan untuk memuji-muji
kaum kapitalis dan para pengikutnya karena menambah jumlah pekerja, bukan untuk
menyusun konspirasi-konspirasi, tetapi untuk mengorganisasikan perjuangan klas
proletariat, dan memimpin perjuangan ini, yang bertujuan akhir mengambil-alih
kekuasaan politik oleh proletariat serta pengorganisian sebuah masyarakat
sosialis.
Dan sekarang
kita bertanya: Apakah terdapat sesuatu yang baru yang telah disumbangkan ke
dalam teori ini oleh suara kerasnya “para renovator” yang memunculkan begitu
banyak keributan di keseharian kita dan telah mengelompokkan dirinya di sekitar
pendukung Bernstein sosialis Jerman? Sama sekali tidak ada. Tidak satu langkah
pun yang sudah mereka kembangkan terhadap pengetahuan Marx dan Engels yang
membuat kita bisa berkembang; mereka tidak pernah mengajarkan kepada kaum
proletariat tentang satu metode perjuangan yang baru; mereka hanya mundur,
meminjam fragmen dari teori-teori terbelakang dan berkhotbah kepada kaum
proletar tentang teori konsesi, dan bukan tentang teori perjuangan. Berkonsesi
terhadap musuh-musuh bebuyutan kaum proletariat, pemerintah dan partai-partai
borjuis yang tak kenal lelah mencari alat-alat yang baru untuk menyerang kaum
sosialis. Plekhanov, salah satu pendiri dan pemimpin Sosial Demokrasi Rusia,
sepenuhnya benar ketika mengkritik tanpa ampun terhadap “kritik” terakhir
Bernstein; pandangan-pandangan Bernstein kini telah ditolak oleh wakil-wakil
pekerja Jerman (pada Konggres Hannover).
Kita
mengantisipasi banjir tuduhan untuk kata-kata berikut ini; teriakan-teriakan
akan muncul ketika kita ingin mengubah partai sosialis menjadi sebuah tatanan
“pengikut sejati” yang menghina penyimpangan-penyimpangan "orang
kafir" dari "dogma", untuk setiap opini yang independen dan
sebagainya. Kita mengerti semua kalimat yang tajam dan bergaya ini. Hanya saja
itu salah dan tak bermakna. Tidak akan pernah terdapat partai sosialis yang
kuat tanpa sebuah teori yang revolusioner yang menyatukan semua kaum sosialis,
yang menjadi sumber keyakinannya, dan yang mereka terapkan dalam metode-metode
perjuangan dan sarana-sarana tindakannya. Untuk mempertahankan suatu teori,
yang menurutmu paling tepat dan kamu yakini benar, perlawanan terhadap
serangan-serangan tak berdasar dan usaha-usaha untuk mengkorupnya tidak membuatmu
jadi musuh dari semua kritisisme. Kita tidak menghargai teori Marx sebagai
sesuatu yang sempurna dan tak dapat diganggu-gugat; sebaliknya, kita yakin
bahwa teori Marx hanya meletakkan batu pondasi bagi pengetahuan yang harus
dikembangkan oleh kaum sosialis di segala bidang, jika mereka berharap
mengikuti jaman. Kami pikir bahwa sebuah elaborasi yang independen terhadap
teori Marx adalah sesuatu yang mendasar khususnya bagi kaum sosialis Rusia;
Jadi teori ini hanya memberikan prinsip-prinsip bimbingan umum, yang dalam
kekhususannya (in particular), diterapkan secara berbeda di Inggris dari di
Prancis, di Prancis berbeda dari di Jerman, di Jerman berbeda dari di Rusia.
Karena itu kami akan dengan senang hati memberikan ruang di dalam majalah kami
untuk artikel-artikel tentang persoalan-persoalan teoritik dan kami mengundang
semua kawan untuk berdiskusi secara terbuka pada point-point yang
kontroversial.
Apa yang
menjadi persoalan utama di Rusia dalam menerapkan program umum bagi semua kaum
Sosial Demokrat? Kami sudah nyatakan bahwa esensi dari program ini adalah
mengorganisasikan perjuangan klas proletariat, memimpin proletariat dan
pembentukan sebuah masyarakat sosialis. Perjuangan klas proletariat mencakup
perjuangan ekonomis (perjuangan melawan individu kapitalis atau kelompok
individu kapitalis untuk peningkatan kondisi pekerja) dan perjuangan politik
(perjuangan melawan pemerintah untuk memperluas hak-hak rakyat, misalnya untuk
demokrasi, dan untuk memperluas kekuatan politik proletariat). Beberapa dari
kaum Sosial Demokrat (di antara mereka adalah yang jelas-jelas mendalangi
Rabochaya Mysl) menekankan perjuangan ekonomi jauh lebih penting dan lebih jauh
membuang perjuangan politik pada masa depan yang tidak jelas. Cara pandang ini
jelas salah. Semua kaum Sosial Demokrat sepakat bahwa perlu untuk
mengorganisasikan perjuangan ekonomi klas pekerja, bahwa perlu melakukan
agitasi di antara para pekerja dengan basis (issu, pent) tersebut, misalnya
untuk menolong para pekerja dalam perjuangan sehari-harinya melawan majikan;
untuk menarik perhatian mereka terhadap segala bentuk dan segala kasus
penindasan, dan dalam hal ini untuk memeri kejelasan kepada kaum buruh soal
pentingnya kombinasi. Namun melupakan perjuangan politik untuk perjuangan
ekonomi, akan bermakna penyimpangan prinsip dasar Sosial Demokrasi
internasional, akan berarti melupakan apa yang diajarkan keseluruhan sejarah
gerakan buruh kepada kita. Para pengikut sejati dari kaum borjuis dan
pemerintah yagn mengabdi kepadanya, telah berulang kali melakukan usaha-usaha
mengorganisasikan serikat sekerja yang benar-benar ekonomis untuk memisahkan
mereka dari ‘politik”, dari sosialisme. Jadi sangat mungkin pemerintah Rusia
bisa melaksanakan hal semacam itu, sebagaimana mereka selalu memberikan
beberapa sogokan kecil/remeh, atau lebih dari itu, sogokan pura-pura, kepada
rakyat, hanya untuk mengalihkan pikiran mereka jauh-jauh dari fakta bahwa
mereka (rakyat) ditindas dan tanpa hak. Tidak ada perjuangan ekonomis yang akan
dapat membawa pekerja pada peningkatan yang tak henti, atau bahkan bisa
dipimpin dalam skala besar, kecuali jika mereka memiliki hak mengorganisasikan
secara bebas pertemuan-pertemuan dan serikat-serikat, memiliki surat kabarnya
sendiri, dan mengirimkan wakil-wakilnya ke Majelis Nasional, sebagaimana yang
dilakukan para pekerja di Jerman dan di semua negeri Eropa lainnya (kecuali
Rusia dan Turki). Tapi dalam rangka memenangkan hak-hak ini maka perlu
melancarkan perjuangan politik. Di Rusia bukan hanya pekerja, tetapi semua
warga negara dilucuti hak-hak politiknya. Rusia adalah sebuah monarki absolut
dan tak terbatas. Tsar sendirilah yang mengumumkan hukum-hukum, menunjuk
pejabat-pejabat dan yang mengontrol hukum-hukum tersebut. Untuk alasan ini,
kelihatannya seperti yang terjadi di Rusia, maka Tsar dan pemerintah Tsar
adalah independen dari semua klas dan memperlakukan semua orang secara sama.
Tetapi dalam kenyataannya semua pejabat dipilih secara eksklusif dari klas yang
bermilik dan semua merupakan subyek yang berada di bawah pengaruh kaum kapitalis
besar, yang membuat para menteri menari mengikuti nada mereka dan mencapai
apapun yang mereka inginkan. Klas pekerja Rusia dibebani oleh dua beban;
dirampok dan dirampas oleh kaum kapitalis dan tuan tanah-tuan tanah, dan untuk
mencegah klas pekerja bertarung dengan mereka maka polisi mengikat tangan dan
kaki mereka, menyumbatnya, dan setiap usaha untuk memperjuangkan hak-hak rakyat
dilecehkan. Setiap pemogokan melawan kaum kapitalis merupakan akibat dari
luputnya militer dan polisi atas kaum pekerja. Setiap perjuangan ekonomi perlu
menjadi sebuah perjuangan politik, dan Sosial Demokrasi harus bergabung satu
dengan yang lain menjadi perjuangan tunggal klas proletariat. Tujuan utama yang
pertama dari gerakan semacam ini adalah merebut hak-hak politik, perebutan
kebebasan politik. Jika para buruh di St.Petersburg secara sendirian, dengan
sedikit bantuan dari kaum sosialis, telah dengan cepat berhasil menekan sebuah
konsesi dari pemerintah —penetapan undang-undang pengurangan hari kerja— maka
selanjutnya seluruh klas pekerja Rusia, dipimpin oleh PBSDR, akan mampu, dalam
perjuangan yang gigih dan tak ada duanya memenangkan konsesi-konsesi yang lebih
penting.
Klas pekerja
Rusia memang mampu melancarkan perjuangan ekonomi dan politiknya sendiri,
bahkan jika tidak ada klas lain yang datang membantu. Tapi dalam perjuangan
politik klas pekerja tidak boleh berdiri sendiri. Kehausan rakyat akan
hak-haknya, perlakuan hukum yang keji oleh para pejabat bashi-bazouk
menyebabkan kemarahan dari orang-orang jujur yang terpelajar yang tidak dapat
menggabungkan dirinya dengan penghinaan terhadap kebebasan berpikir dan
kebebasan berbicara; mereka meluapkan kemarahannya atas penghinaan terhadap
rakyat Polandia, Finlandia, Yahudi, dan sekte-sekte keagamaan di Rusia; mereka
meluapkan kemarahannya atas para pedagang kecil, pengusaha kecil, dan petani,
yang tidak dapat menemukan perlindungan di manapun dari ancaman penyiksaan para
pejabat dan polisi. Semua kelompok dari populasi tidak mampu, secara terpisah,
melaksanakan sebuah perjuangan politik yang gigih. Tetapi ketika klas pekerja
mengangkat panji-panji perjuangan ini, klas pekerja akan menerima dukungan dari
segala lini. Sosial Demokrasi Rusia akan menempatkan dirinya di pucuk pimpinan
dari semua pejuang bagi hak-hak rakyat, dari semua pejuang demokrasi, dan akan
membuktikan diri sebagai yang tak terkalahkan!
Kesemua ini
merupakan pandangan-pandangan fundamental kita, dan kita akan mengembangkannya
secara sistematis dari setiap aspek masalah kita. Kita yakin bahwa dengan cara
ini kita akan menapak jalan yang telah ditunjukkan oleh PBSDR dalam
Manifestonya yang sudah diterbitkan..
0 komentar:
Posting Komentar